Beberapa wanita kadang tidak tau penyebab haid tidak lancar. Bisa seminggu, sebulan, enam bulan, atau bahkan setahun. Kondisi ini tak jarang akan membuat wanita panik.
Siklus haid atau menstruasi ini biasanya berlangsung dari 21 hingga 35 hari. Minimal 3 minggu dan maksimal 5 minggu. Lamanya haid sendiri biasanya 5-7 hari dengan mengeluarkan 80 CC darah per hari. Karena itu, 2-4 pembalut harus diganti selama menstruasi.
Jika dulu haid anda normal tetapi tiba-tiba melambat, maka ini berarti tubuh anda mengalami gangguan haid dan mungkin ini penyebab terlambat haid anda bukan?
Dalam dunia medis, ada istilah telat haid ini. Jika anda tidak mengalami menstruasi selama 35 hari atau lebih, kondisinya disebut oligomenore. Jika anda tidak mengalami menstruasi selama 3 bulan berturut-turut, itu disebut amenore sekunder.
Apa Itu Haid?
Apa itu haid? Haid yang disebut juga menstruasi adalah siklus yang normal dimana semua wanita pasti mengalami pendarahan vagina. Darah haid yang muncul ini berasal dari lapisan rahim
Terjadinya menstruasi disebabkan karena tidak adanya kehamilan. Setiap bulan, tubuh wanita mempersiapkan sel telur yang diproduksi oleh indung telur untuk terjadinya kehamilan. Ini disebut ovulasi. Setelah tubuh memproduksi sel telur, menstruasi terjadi tanpa adanya kehamilan.
Penyebab Umum Haid Tidak Lancar
Siklus menstruasi, atau menstruasi, berbeda untuk setiap wanita. Umumnya, haid akan terjadi dan berlangsung selama 3 sampai 7 hari. Siklus haid sendiri terjadi setiap 26 sampai 35 hari. Dalam hal ini, haid akan terjadi sekitar 11 sampai 13 dalam setahun.
Namun, wanita sering mengalami menstruasi yang tidak teratur, menstruasi awal atau akhir, atau tidak menstruasi sama sekali. Apa yang menyebabkan gangguan menstruasi? Inilah penjelasannya.
- Stres
Stres dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi seseorang dan mengganggu siklus menstruasi.
Kondisi psikologis ini tidak hanya memengaruhi suasana hati, tetapi juga menyebabkan beberapa kondisi abnormal ketika seorang wanita mengalami sindrom pramenstruasi dan menstruasi.
Perubahan status hormonal dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon seks yang berperan dalam mengatur siklus menstruasi.
Perubahan hormon seks tertentu (seperti estrogen dan progesteron) dalam tubuh dapat mendistorsi siklus menstruasi dan menyebabkan menstruasi tidak teratur.
Stres juga mengubah sistem reproduksi. Ketika ini terjadi, menstruasi anda mungkin menjadi tidak teratur, lebih berat, atau lebih ringan dari biasanya, atau bahkan berhenti sama sekali.
- Penggunaan alat kontrasepsi
Alat kontrasepsi dapat mengganggu siklus menstruasi anda. Hal ini karena hormon estrogen dan progestin pada kontrasepsi oral mengganggu pelepasan sel telur dari indung telur sehingga berdampak pada keterlambatan menstruasi.
Biasanya diperlukan waktu hingga 6 bulan agar menstruasi anda stabil setelah anda berhenti menggunakan kontrasepsi oral. Kontrasepsi hormonal implan atau suntik dapat menyebabkan hal yang sama
- Obesitas
Perubahan hormon pada tubuh wanita dapat memengaruhi kenaikan berat badan. Wanita dengan BMI lebih besar dari 25 berisiko lebih tinggi mengalami keterlambatan menstruasi.
Tentunya dengan olahraga teratur dan pola makan yang sehat, anda bisa mendapatkan kembali tubuh ideal Anda.
Tips Ampuh Mengatasi Haid Tidak Lancar
Jika haid anda sering tidak teratur, ada beberapa cara agar haid anda kembali normal.. Berikut beberapa diantaranya.
- Mengurangi stres
Saat stres, tubuh memproduksi hormon kortisol dan adrenalin yang menghambat produksi estrogen dan progesteron untuk mempertahankan siklus menstruasi yang teratur. Jadi penting untuk mengelola stres agar proses haid tidak terganggu.
- Yoga
Yoga diperaya dapat membantu menyeimbangkan hormon terkait dengan siklus menstruasi yang tidak teratur. Untuk itu, anda bisa melakukannya ketika memiliki waktu luang lebih.
- Olahraga
Cara lain untuk memperbaiki siklus haid tidak lancar adalah dengan berolahraga. Anda bisa memilih olahraga sederhana, seperti jogging, yang bisa dilakukan kapan saja anda luang.
Demikian informasi mengenai beberapa penyebab dari haid tidak lancar. Selain itu, artikel ini tentunya membantu anda mengidentifikasi bagaimana penaganan untuk mengatasi hal tersebut. Namun, anda tetap bisa melakukan konsiltasi dengan dokter untuk penelitian lebih lanjutnya.