Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menggelar operasi pasar telur ayam di sejumlah pasar tradisional Jakarta sejak Kamis, 1 September 2022.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengatakan beberapa pasar yang menjadi tujuan operasi pasar adalah Pasar Minggu, Pasar Cijantung, Pasar Inpres Bata Putih Kebayoran Lama, Pasar Kebayoran Lama, dan Pasar Sayur Cipulir.
Dalam operasi pasar tersebut, harga telur dijual ke pedagang seharga Rp 25.000 per kilogram.
Sementara pedagang menjualnya ke konsumen dengan harga Rp 27.000 per kilogram.
Dalam operasi pasar itu, kata Arief, pemerintah bukan bertujuan menjatuhkan harga di tingkat peternak, namun menstabilkan harga komoditas tersebut.
Lebih jauh Arief membeberkan alasan pihaknya menyasar DKI Jakarta sebagai tujuan subsidi distribusi ini.
Hal tersebut tak lepas DKI Jakarta yang berkontribusi terhadap inflasi kurang lebih 25 persen hingga 27 persen secara nasional.
Ia berharap seluruh seluruh pihak saling berkontribusi untuk mengendalikan inflasi sebagaimana permintaan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yakni inflasi di bawah 5 persen.
“Prinsipnya adalah inflasi jangan melebihi pertumbuhan ekonomi,” kata Arief ketika ditemui usai memantau operasi pasar telur ayam di Pasar Minggu, Jumat, 2 September 2022.
Arief juga memastikan pihaknya untuk menjaga inflasi yang diamanatkan sebelumnya.
“Kalau pertumbuhan ekonomi 5,4 persen, inflasi posisi 4,94 harus kita jaga,” ujar Arief.
Adapun Menteri Perdagangan Zulfikli Hasan atau Zulhas, mengatakan pemerintah pusat telah mengarahkan gubernur, bupati/walikota, untuk bersiap siaga menghadapi persoalan pangan.
Dalam rapat kabinet terakhir, sudah disepakati apabila harga bahan pokok tidak terkendali atau naik di atas 10 persen, maka boleh menggunakan dana cadangan untuk membantu dana transportasi.
“Misalnya (mendatangkan) telur dari Kendal, jauh.
Pemerintah DKI bisa membantu subsidi (transportasi) dari dana cadangan,” kata Zulhas.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.